Penulis :
Sr.Herlina Helena Simanjorang,OSU,S.Pd,MM

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tehnologi (Kemendikbudristek)  secara resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada Tahun 2022. Implementasi Kurikulum merdeka dan aplikasi Platform Merdeka mengajar menjadi salah satu strategi dan transformasi satuan Pendidikan. Kurikulum merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang memiliki keunggulan  sebagai berikut; 1) Kurikulum merdeka berfokus pada materi esensial dan pengembangan peserta didik. 2) Kurikulum merdeka, peserta didik dapat mengembangkan bakat, minat dan aspirasinya dan sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. 3) Kurikulum merdeka lebih relevan dan interaktif melalui kegiatan projek (P5) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ide,kreatif, isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, ekonomi, sosial dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Implementasi Kurikulum merdeka satuan pendidikan sangat jelas penerapannya melalui penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang memuat perencanaan kegiatan-kegiatan sekolah (keg. intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler) pelaksanaan, pengelolaan, pengembangan dan evaluasi tindak lanjutnya. Adapun Penyusunan KOSP ini merupakan hasil dari sebuah proses pemetaan, evaluasi dan refleksi serta rencana tindak lanjut anggota komunitas sekolah para pendidik, tenaga kepedidikan, peserta didik, orang tua dan semua stakeholder yang memiliki kepedulian,dan kontribusi dalam pengembangan pendidikan melalui kerja sama, program dan kegiatan sekolah.

Dokumen KOSP akan diperbaharui setiap tahun ajaran berlangsung dan mendapat validasi dan pengesahan dari Dinas Pendidikan setempat untuk bisa memetakan, dan menentukan capaian pembejaran dan indikator ketercapaian tujuan sesuai visi-misi lembaga dan tujuan pendidikan. Kurikulum Operasional Sekolah SMPK Santa Ursula Ende mencerminkan penerapan kurikulum merdeka dan implementasi profil pelajar pancasila. Secara khusus bertujuan untuk menanamkan nilai – nilai pendidikan Serviam. Kurikilum operasional ini kemudian diterapkan dalam berbagai standar yang ada di sekolah dimulai dari Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Isi dan juga Standar Penilaian.

Pengembangan Kurikulum Operasional SMP Swasta Katolik Santa Ursula Ende mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (Permendikbudristek No. 12 tahun 2024). Selain itu, Kurikulum Operasional SMP Swasta Katolik Santa Ursula Ende ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan  SMP Swasta Katolik Santa Ursula Ende sebagai  sebuah lingkungan belajar dan komunitas pembelajar seumur hidup yang berusaha mewujudkan seluruh warga sekolah menjadi pribadi yang “berjiwa pemimpin, humanis, dan menguasai teknologi, tetapi juga selaras dengan alam.“ Konsep “Ursula is Green“ merupakan konsep yang dikembangkan untuk mendukung tercapainya lingkungan belajar dan komunitas belajar yang berkualitas. Kurikulum Operasional SMP Swasta Katolik Santa Ursula Ende disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah (KOSP) ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah disusun secara Nasional yang kemudian dijabarkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang harus dicapai peserta didik selama berada di Fase D ini. ATP ini kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan modul ajar setiap mata Pelajaran.

Implementasi Kurikulum merdeka hendaknya selaras dengan Visi Misi Sekolah di mana setiap pribadi,yang merupakan anggota komunitas sekolah  merupakan bagian dari komunitas pembelajar seumur hidup yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, iman dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela dan secara yuridis mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu dari pusat ataupun dari daerah.

Adapun berbagi pelaksanaan praktik baik yang dilaksanakan di SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende adalah sebagai berikut:

  1. Best Practice ( Praktek Baik)

Adapaun tujuannya adalah mewujudkan pribadi peserta didik yang Good Head, Good Heart, Good Hand melalui aneka kegiatan kesiswaan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peserta didik dididik agar menjadi pribadi yang humanis dan menguasai teknologi.

  1. Kegiatan pengembangan bakat minat yaitu kegiatan ini mengintegrasikan elemen good head, good heart dan good hand dalam setiap proses kegiatannya : https://www.youtube.com/watch?v=-vV8mSvoURs
  2. Kegiatan Pramuka : https://www.youtube.com/watch?v=F0uEqSj2nF0
  3. Kegiatan Rekoleksi orang tua siswa yaitu sebagai salah satu cara untuk melibatkan orang tua secara penuh dalam  membimbing anak.   https://www.youtube.com/watch?v=yrWrvrnikpk
  4. Kegiatan Market Day  adalah sarana untuk mengembangkan jiwa  kewirausahaan,  melayani dengan  hati  dan memberikan layanan yang terbaik.(excellent service) https://www.youtube.com/watch?v=B-6FVRuB9YA
  5. Kegiatan kerohanian yaitu kegiatan pengembangan ketaqwaan  terhadap TYME, mengembangkan  kemapuan peserta  didik untuk fokus  dan memiliki kemampuan reflektif  solutif.
  6. kegiatan meditasi https://www.youtube.com/watch?v=8jBaIIOyng4
  7. Doa hening: https://www.youtube.com/watch?v=C0sqCX_1bf0
  8. kegiatan Pastoral https://www.youtube.com/watch?v=6RZx6U0J88k
  9. Merayakan kebhinekaan ,melatih daya tahan  dan ketangguhan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut;
  10. Ucapan hari raya lintas agama https://www.youtube.com/watch?v=LBn-Udy0eCQ
  11. Kegiatan Serviam Talent Competition (STC) https://www.youtube.com/watch?v=E-OT6_1Wbpw
  12. Kegiatan Class Meeting https://www.youtube.com/watch?v=KXnB1keXjxM
  13. Publikasi dan Relasi adalah strategi untuk memperluas jaringan relasi antar  sekolah dan stakeholder  disekitarnya  adanya sarana Podcast sekolah https://www.youtube.com/watch?v=Gl9V2uShqAw
  14. Kegiatan pembelajaran yang  berkualitas yaitu pengembangan sarana aplikasi Learning Management System (LMS) sekolah sebagai implementasi strategi pengembangan pembelajaran melalui konsep-konsep pembelajaran bertehnologi yaitu;
  15. Blended learning  melalui Platform  belajar.sanurende.sch.id
  16. Kontekstual: https://www.youtube.com/watch?v=9JxCBaf_LnQ
  17. Pengembangan Karakter Pancasila Melalui kegiatan  P5

https://www.youtube.com/watch?v=1AHUtejmkco

  • melestarikan dan menelaah nilai budaya dari salah satu kegiatan tradisional https://www.youtube.com/watch?v=hHdaH1akpQY                                                                             B. Best Policy adalah kebijakan baru yang dikembangkan sekolah,untuk pembelajaran yang lebih berkualitas dan berpihak pada peserta didik melalui;
    • Mengadakan Pelatihan  Jurnalistik untuk Guru
    • Menyelenggarakan kegiatan Best Practice & Sharing knowledge
    • Memberikan Pelatihan Kecerdasan Sosial Emosional untuk Pendidik dan tenaga kependidikan
    •  Menerbitkan Buku Panduan Siswa (BPS), Finger Print (Students Attendance Finger spot)
    • Menerapkan konsep Laodato Si’ (Ursula is Green) dalam hal penataan lingkungan  sekolah yang indah bersih dan rapi
    • Bekerjasama dengan stakeholder lain di luar lingkungan sekolah   dalam pengembangan Guru pegawai dan peserta didik melalui kegiatan pengembangan diri, kegiatan Chanel inspiratif yang melibatkan pihak luar sekolah untuk berkontribusi, berkolaborasi,dan kreatifitas lainnya termasuk pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

Dokumen Kurikulum satuan pendidikan memiliki fungsi utama sebagai dokumen hidup yang membantu satuan pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Prinsip penyusunan Kurikulum satuan pendidikan meliputi:

  1. Berpusat pada peserta didik; Pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik
  2. Kontekstual; Menunjukkan diversifikasi, berdasarkan pada karakteristik satuan pendidikan, konteks daerah (social budaya dan lingkungan), serta dunia kerja (khusus SMK)
  3. Esensial; Memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
  4. Akuntabel; Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan actual
  5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan; Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lin orangtua,organisaasi, berbagai sentra duni kerja untuk SMK dan SLB/SMALB, dibawah koordinasi dan suppervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Pendidikan Sekolah Ursulin hendaknya mengakar dan berbuah. Sebagai “the agent of change “ setiap pribadi  baik sebagai pendidik, tenaga kependidikan, pegawai, peserta didik maupun stakeholder hendaknya mampu bekerjasama,berkolaborasi dan kreatif dalam pengembangkan nilai-nilai  dasar pendidikan Ursulin dengan teguh, dan kokoh  yang tercermin dalam pengembangan karakter yang humanis dan menguasai tehnologi secara bijak dan bertanggung-jawab, memiliki cinta dan belaskasih, integritas, keberanian dan ketangguhan, semangat persatuan, kesungguhan (totalitas), dan semangat pelayanan yang menjadi warisan dan nilai-nilai hidup yang dibutuhkan sekarang ini.

“Bertindaklah, majulah, percayalah,berusahalah, yakinlah, berserulah kepada-Nya dengan segenap hati anda. Anda tentu akan menyaksikan hal-hal yang mengagumkan, bila anda mengarahkan segalanya demi kemuliaan Allah dan kebahagian jiwa-jiwa.”

(Prakata Nasehat St. Angela 17-18)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *